Tuhan Yesus tidak tidur: Saksi-saksi Iman

Tuhan Yesus tidak tidur

Saksi-saksi Iman

Dalam buku Bold Expectations of the Gospel, terdapat cerita mengharukan di masa pemerintahan Jerman Timur yang kejam. Ada pemuda yang giat dalam pelayanan gereja. Suatu hari, aparat komunis menciduknya dan setelah itu tidak ada kabar beritanya.

Beberapa waktu kemudian, ada pemuda lain yang mengikuti ibadah di gereja itu. Ia kenal sebagai ketua pemuda komunis. Tak ayal, kehadirannya membuat jemaat lain curiga.

Pendeta menghampiri pemuda itu untuk menanyakan maksud kedatangannya. “Apakah Anda masih ingat pemuda dari gereja ini yang ditangkap pemerintah?” tanya pemuda itu. “Ya, tapi kami tidak tahu kabarnya lagi,” jawab pendeta.

“Saya melihat pemuda itu ketika disiksa,” kata ketua pemuda komunis itu, “tapi ia tidak membenci penyiksanya. Bahkan di masa akhir hidupnya, tetap tidak membenci orang yang akan membunuhnya. Ia malah berbicara tentang Yesus Kristus, pengampunan, dan kasih Allah.”

Pemuda itu berkata lagi, “Setelah melihat kematiannya, saya memutuskan bahwa apa pun yang akan terjadi, saya akan belajar tentang Kristus dan kasih terhadap musuh yang menguatkan pemuda itu di akhir hidupnya.”

Kisah pemuda itu mirip sekali dengan kisah Stefanus yang menjadi martir pertama, karena dirajam batu. Namun, darahnya yang tercurah itu menjadi pupuk yang subur bagi benih-benih Injil.

Hingga saat ini masiah banyak orang yang harus menderita aniaya karena Injil. Marilah kita mendoakan supaya Allah menguatkan mereka.